DISUSUN OLEH:
DWI ANGGRAINI (12030223816)
KELAS 1D
JURUSAN ILMU
AL-QUR’AN DAN TAFSIR
FAKULTAS
USHULUDDIN
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2020/2021
KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji
dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt. yang telah memberikan kekuatan dan keteguhan hati kepada saya untuk menyelesaikan makalah ini.
Sholawat beserta salam semoga senantiasa tercurah limpahkan kepada nabi
Muhammad saw. Yang menjadi
tauladan para umat manusia yang merindukan keindahan syurga.
Saya
menulis makalah ini bertujuan untuk memenuhi dan melengkapi tugas akhir yang
diberikan oleh bapak dosen mata kuliah Sejarah Peradaban Islam dengan mengusung
judul Peradaban Islam Pada Masa Daulah Umayah II di Andalusia/Spanyol .
Selain bertujuan untuk memenuhi tugas, tujuan penulis selanjutnya adalah
untuk mengetahui latar belakang munculnya peradaban islam di Spanyol,
menjelaskan berdirinya daulah Umayah di Spanyol, masa kejayaan Daulah Umayah di
Spanyol, dan masakeruntuhan Daulah Umayah di Spanyol.
Dalam penyelesaian
makalah ini, penulis banyak mengalami kesulitan, terutama disebabkan kurangnya ilmu pengetahuan. Namun, berkat kerjasama yang
solid dankesungguhan dalam menyelesaikan makalah ini, akhirnya dapat
diselesaikan dengan baik.saya
menyadari, sebagai seorang pelajar yang pengetahuannya tidak seberapa yangmasih
perlu belajar dalam penulisan makalah, bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan
saran yang positif demi terciptanya
makalah yang lebih baik lagi, serta berdayaguna di masa yang akan datang.
Besar harapan,
mudah-mudahan makalah yang sangat sederhana ini dapat bermanfaat dan maslahat bagi semua orang.
Wa’alamualaikum Wr.Wb
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................. i
DAFTAR ISI
...............................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
........................................................................... 1
1.1
latar Belakang
............................................................................ 1
1.2
Rumusan Masalah ....................................................................
1
BAB II PEMBAAHSAN
............................................................................ 2
2.1
Islam di Andalusia/Spanyol .................................................... 2
2.2 Perkembangan Islam di Spanyol ..............................................
6
2.2.1
Periode Pertama (711-755 M) ................................................ 7
2.2.2
Periode Kedua ( 755-912 M) ....................................................8
2.2.3
Periode ke-3(912-1013M) ...................................................... 14
2.2.4
Periode keempat (1013-1086 M) ............................................ 15
2.2.5
Periode Kelima (1086-1248 M) ............................................. 16
2.2.6
Periode keenam (1248-1492 M) ............................................. 17
2.3
Kemajuan Peradaban .................................................................
18
2.4
Sebab Runtuhnya Kerajaan ........................................................ 19
BAB III KESIMPULAN
.............................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA
.................................................................................. 28
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Setelah berakhir periode klasik Islam, ketika islam mulai memasuki masa kemunduran,
Eropa bangkit dari keterbelakangannya. Kebangkitan itu bukan saja terlihat
dalam bidang politik dengan keberhasilan Eropa mengalahkan kerajaan-kerajaan
islam dan bagian dunialainnya, tetapi terutama dalam bidang ilmu pengetahuan
dan teknologi. Bahkan, kemajuan dalam bidang ilmu dan teknologi itulah yang
mendukung keberhasilan politiknya.Kemajuan-kemajuan Eropa ini tidak dapat
dipisahkan dari pemerintahan islam di Spanyol.Dari Islam Spanyol di Eropa
banyak menimba ilmu. Pada periode klasik, ketika Islam berhasil mencapai masa
keemasaan, Spanyol merupakan pusat perdaban Islam yang sangat penting,
menyaingi baghdad di timur. Ketika itu, orang-orang Eropa Kristen banyak
belajardi perguruan-perguruan tinggi Islam disana. Islam menjadi “Guru” bagi
orang Eropa. Karena itu kehadiran Islam di Spanyol banyak menarik perhatian
para sejarawan.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.Sejak kapan islam berada di
wilayah Andalusia/Spanyol?
2.Bagaimana Daulah Umayah mendirikan
kekuasaan di Andalusia/Spanyol?
3.Di masa siapakah Daulah Umayah di
Spanyol Berjaya?
4.Apa yang menjadi sebab-sabab
keruntuhan Daulah Umayah di Spanyol?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 ISLAM DI ANDALUSIA/SPANYOL
Spanyol/Andalusia di kuasai oleh umat Islam pada zaman
Khalifah Al-Walid (705-715 M) salah seorang khalifah Daulah Umayah yang
berpusat di Damaskus.[1] Dan masa ini berlangsung selama hampir delapan abad (
711 – 1492 M ).
Sebelum umat Islam menguasai Andalusia wilayah yang
terletak disekitar semenanjung Iberia dan membelah Benua Eropa dengan Afrika
ini dikenal dengan berbagainama. Sebelum abad ke – 5 M, wilayah ini disebut dengan Iberia ( atau
Les Iberes ), yangdiambil dari nama Bangsa Iberia ( penduduk tertua diwilaya
tersebut ). Ketika beradadibawah kekuasan Romawi, wilayah ini dikenal dengan
nama Asbania. Pada abad ke – 5
M,Andalusia dikuasai olah Bangsa Vandal yang berasal dari wilayah ini sejak itu
wilayah ini disebut Vandalusia yang oleh umat Islam akhirnya disebut “
Andalusia “.
Setelah itu datanglah
bangsa Gothia ke Andalusia memerangi bangsa Vandal dan menguasai Andalusia Pada
Awalnya bangsa Gothia ini kuat sekali tapi kemudian banyak perpecahan danmenyebabkan
kemunduran kerajaan itu.
Kemudian setelah Witiza, raja Gothia meninggal digantikan
oleh Roderick. Peristiwaini menyebabkan putera-putera raja Witiza sangat marah
dan mereka mengadakan perjanjian persekutuan dengan kaum muslimin. Begitu pula
telah terjadi perselisihan antara CountJulian yang memegang pemerintah.
Perselisihan ini kabarnya karena Roderik mencemarkan kehormatan puteri dari
Julian. Karena itu Julian ingin membalas dendam untuk membela kehormatan dan
nama baiknya. Ia berusaha mendorong kaum Muslimin supaya menyerbu ke Spanyol.
Tentunya ini merupakan kesempatan yang baik bagi kaum muslim.Kaum yang memusuhi
Rodrick itu akhirnya meminta Graf Julian bekerjasama Musa bin Nushair, gubernur
Muawiyah di Afrika. Musa kemudian minta ijin padaKhalifah walid bin Abdul Malik
yang berkedudukan di Damascus, dan segera dikirmlah pasukan sebanyak 500 orang
dibawah pimpinan Tharif bin Malik untuk menyerbu Spanyol.Setelah kemenangan
pasukan ini, Musa mengirimkan pasukan gerak cepat di bawah komando Thariq bin
Ziyad, kemudian Thariq bin Ziyad berngkat untuk memimpin 7000orang tentara yang
terdiri dari bangsa Babar. Mereka menyebrangi selat itu dengan kapal-kapal yang
disediakan oleh Julian, penguasa di Septah, yang dulunya pernah pulamenyediakan
kapal-kapal untuk Tharif dan pasukannya. Ini terjadi pada bulan Rajab atau
Sya’ban tahun 92 H. Thariq beserta pasukannya kemud ian mendarat dan menempati
suatugunung yang sampai kini masih dikenal dengan namanya sendiri, yaitu“jabal Thariq”
(Giblatar). Disanalah Thariq
mempersiapkan satuan-satuannya untuk menyerbu semenanjungyang luas dan makmur
itu.[2]
Thariq ibn Ziyad lebih banyak dikenal sebagai penakluk
Spanyol, karena pasukannyalebih besar dari hasilnya lebih nyata. Pasukannya
terdiri dari sebagian besar suku Barbar yang didukung oleh Musa ibn Nushair dan
sebagian lagi orang arab yang dikirim Khalifah Al-Walid. Pasukan itu kemudian
menyebrangi Selat dibawah pimpinan Thariq ibn Ziyad.Sebuah gunung tempat
pertama kali Thariq dan pasukannya mendarat dan menyiapkan pasukannya. Dikenal
dengan nama Giblatar (Jabal Thariq). Dengan dikuasainya daerah ini,maka
terbukalah pintu secara luas untuk memasuki Spanyol. Dalam Pertempuran di suatu
tempat bernama Bakkah, Raja Roderick dapat dikalahkan. Dari situ Thariq dan
pasukannya terus menaklukkan kota-kota penting, seperti Cordova, Granada, dan
Toledo (Ibu kotakerajaan Goth saat itu). Sebelum Thariq menaklukkan kota
Toledo, ia meminta tambahan pasukan kepada Musa ibn Nushair di Afrika Utara.
Musa mengirimkan tambahan pasukansebanyak 5.000 personel, sehingga jumlah
pasukan Thariq seluruhnya 12.000 orang. Jumlah ini belum sebanding dengan
pasukan Ghotik yang jauh lebih besar, 100.000 orang.
Kemenangan pertama yang dicapai oleh Thariq ibn Ziyad
membuka jalan untuk penaklukan wilayah yang lebih luas lagi. Untuk itu, Musa
ibn Nushair merasa perlu melibatkan diri dalam gelanggang pertempuran dengan
maksud membantu perjuanganThariq. Dengan suatu pasukan yang besar, ia berangkat
menyebrangi selat itu dan satu persatu kota yang dilewatinya dapat
ditaklukkannya. Setelah Musa berhasil menaklukanSidonia, Karmona, Seville dan
Merida serta mengalahkan penguasa kerajaan Gothic,Theodomir di Orihuela, ia
bergabung dengan Thariq di Toledo. Selanjutnya, keduanya berhasil menguasai
seluruh kota penting di Spanyol, termasuk bagian utaranya, mulai dariSaragosa
sampai Navare.[3]
Selanjutnya Thariq menggerakkan pasukannya ke pusat kekuasaan
Roderick diSpanyol. Roderick terdesak sampai perbatasan tebing sungai
Guadelete, di perbatasan antaraMedinia dan Sidonia. Merasa tidak ada jalan
lain, akhirnya Roderick meninggal denganterjun ke dalam sungai Guadelete.
Setelah berhasil dalam pertempuran melawan Roderick,Thariq dengan mudah
menaklukan kota Sidonia, Carmona, dan Granada. Setelah menaklukankota Cordova,
ia segera bergerak ke Toledo, Ibukota pemerintahan Spanyol dan
berhasilmenguasainya. Jadi dalam waktu singkat, pasukan Thariq berhasil
menguasai sebagian besarwilayah Spanyol.
Kesuksesan Thariq yang gemilang menarik perhatian Musa
ibn Nusyair. Ia mendaratdi Spanyol dengan 18.000 pasukan pada bulan Juli 712
M., dan segera menaklukan kota Saville dan sejumlah kota kecil lainnya. Di dekat
kota Toledo Musa menjumpai Thariq.Dengan sikap marah Musa menanyakan prihal
harta rampasan perang selama ini, namunakhirnya mereka mencapai kesepakatan
sehingga terbentuklah pasukan gabungan. Pasukangabungan itu dengan mudah
menaklukkan kota sarragosa, Terragona dan Barcelona.Selanjutnya Musa
mengerahkan pasukannya karah Timur untuk menaklukkan negeri-negeriEropa
lainnya. Sementara itu kabar mengenai perlakuan Musa terhadap Thariq ibn Ziyad terdengar
sampai Damaskus, Sehingga Raja Walid I memerintahkan Musa kembali
keDamaskus.[4]
Orang tak dapat
membenarkan riwayat yang menggambarkan adanya rasa permusuhan dan saling
membenci antara Musa dan Thariq, dan bahwa Musa pernahmenganiaya dan
mempersalahkan Thariq. Semua fakta yang ada dihadapan kita bahkan menunjukkan
adanya kerjasama yang erat antara kedua pahlawan itu. Musa telah mengirim bala
bantuan kepada Thariq, dan kemudian ia sendiri datang kesana dan menaklukkan
negeri-negeri yang berada di belakang pasukan Thariq. Dengan demikian ia telah
berusaha untukmenghindarkan pasukan-pasukan Thariq dari pukulan musuh dari
belakang. Selanjutnya,kedua pahlawan itu terus maju bergandeng bahu dan bekerja
sama dalam menaklukkan negeri-negeri yang masih tertinggal, hingga akhirnya
mereka mencapai kemenangan yang sempurna di daerah itu. Melihat fakta-fakta ini
bagaimana pula kita bias bekata bahwa antara kedua pahlawan itu ada rasa
permusuhan?[5]
Sebelum meninggalkan Spanyol, Musa mengatur keperluan
untuk tegaknya wilayahyang baru saja ditaklukkannya. Ia mengangkat ketiga
putranya : Abdul Aziz sebagai Rajamuda di Spanyol, Abdullah sebagai gubernur di
Afrika, dan Abdul Malik sebagai gubernurMaroko. Dengan membawa harta rampasan
dalam jumlah yang besar, Musa kembali keDamaskus untuk diserahkan kepada Raja
Walid I, namun sang raja meninggal sebelum Musatiba di Damaskus.
Penaklukan pasukan muslim terhadap Spanyol merupakan
lembaran baru yang gemilang bagi sejarah negeri ini. Penaklukan tersebut
menyelamatkan wilayah Spanyol dariTirani. Ghotik, dengan membuka suatu era baru
di mana kebenaran dan keadilan ditegakkan.Prinsip persaudaraan universal
diterapkan kepada seluruh rakyat. Kebebasan beragama terjamin, baik bagi mereka
yang beragama yahudi maupun Kristen. Sekalipun atas merekadiwajibkan membayar
jizya, namun terasa sangat ringan dibandingkan beban berbagai pajakyang dipikul
mereka pada masa sebelum pemerintahan muslim. Segala bentuk perpajakanyang
memberatkan rakyat dihapuskan dan digantikan dengan sistem perpajakan yang
adil. Para budak dan hamba sahaya dibebaskan. Perdagangan dan perniagaan
mengalami kemajuan pesat. Pertanian dikembangkan dengan membangun sejumlah
sistem irigrasi. Pembangunan menjadikan sejumlah kota di Spanyol berdiri dengan
megah. Cordova merupakan simbol kehebatan pada abad pertengahan, suatu abad di
mana bangsa Eropa tengah dilanda kegelapan dan kebodohan. Spanyol merupakan
satu-satunya negeri Eropa yang pertama kali mengalami masa pencerahan lantaran
kemajuan pendidikan dan peradaban, pada saat itu kemajuan pendidikan dan
peradaban Spanyol selama masa pemerintahan muslim mengantarkan negeri-negeri
Eropa lainnya mencapai masa pencerahan di masa belakangan.
Demi ketertiban urusan administrasi, pemerintahan muslim
di Spanyol dibagi menjadi empat wilayah provinsi, masing-masing di bawah
penguasaaan gubernur. Masyarkat Spanyol diberikan kebebasan beragama dan antara
mereka dengan kaum emigrant Arab Muslim menjalin integritas masyarakat, bahkan
dalam urusan perkawinan sekalipun. Mereka diberikan kebebasan hidup, beragama
dan kebebasan berfikir. Selama masa ini masyarakat Spanyol mengalami kemajuan
pesat dalam bidang seni dan ilmu pengetahuan, sehingga Spanyol mencapai puncak
kemajuan, pada saat itu, selama pemerintahan Muslim.[6]
2.2 PERKEMBANGAN ISLAM DI SPANYOL/ANDALUSIA
Sejak pertama kali berkembang di Spanyol sampai dengan
berakhirnya kekuasaan Islam di sana, Islam telah memainkan peranan yang sangat
besar. Masa ini berlangsung selama hampir 8 abad (711-1492 M). Pada tahap awal
semenjak menjadi wilayah kekuasaanIslam, Spanyol diperintah oleh wali-wali yang
diangkat oleh pemerintahan Bani Umayah diDamaskus. Periode ini kondisi sosial
politik di Spanyol masih diwarnai perselisihan disebabkan karena kompleksitas
etnis dan golongan. Selain itu juga timbul gangguan dari sisa-sisa musuh Islam
di Spanyol yang bertempat tinggal di wilayah-wilayah pedalaman.Periode ini
berakhir dengan datangnya Abdur Rahmad Al-Dhalil ke Spanyol pada tahun 138H/755
M.[7]
2.2.1 Periode Pertama (711-755 M)
Pada periode ini, Spanyol berada di bawah pemerintahan
para wali yang diangkat oleh Khalifah Bani Umayah yang berpusat di Damskus.
Pada periode ini stabilitas politik negeri Spanyol belum tercapai secara
sempurna, gangguan-gangguan masih terjadi baik datang dari dalam maupun dari
luar. Gangguan dari dalam antara lain berupa perselisihan di antara elit
penguasa, terutama akibat perbedaan etnis dan golongan. Di samping itu,
terdapat perbedaan pandangan terhadap khalifah di Damaskus dan Gubernur Afrika
Utara yang berpusat di Kairawan. Masing-masing mengaku bahwa, merekalah yang
berhak menguasai daerah Spanyol ini. Oleh karena itu, terjadi dua puluh kali
pergantian wali (gubernur) Spanyol dalam jangka waktu yang amat singkat.
Perbedaan seringnya terjadi perang saudara. Hal ini ada hubungannya dengan
perbedaan etnis, terutama antara Barbar asal Afrika Utara dan Arab. Didalam
etnis Arab sendiri, terdapat dua golongan yang terus menerus bersaing, yaitu
sukuQaisy (Arab Utara) dan Arab Yunani (Arab Selatan). Perbedaan etnis ini
seringkali menimbulkan konflik politik, terutama ketika tidak ada figur yang
tangguh. Itulah sebabnyadi Spanyol pada saat itu tidak ada gubernur yang mampu
mempertahankan kekuasaannya untuk jangka waktu yang agak lama.
Gangguan dari luar datang dari sisa-sisa musuh Islam di
Spanyol yang bertempat tinggal di daerah-daerah pergunungan yang memang tidak
pernah tunduk kepada pemerintahan Islam. Gerakan ini terus memperkuat diri.
Setelah berjuang lebih dari 500 tahun, akhirnya mereka mampu mengusir Islam
dari bumi Spanyol.Karena seringnya terjadi konflik internal dan berperang
menghadapi musuh luar,maka dalam periode ini Islam Spanyol belum memasuki
kegiatan pembangunan dipandang peradaban dan kebudayaan. Periode ini berakhir
dengan datangnya Abd Al-Rahman Al-Dakhil ke Spanyol pada tahun 13 H/755 M.[8]
2.2.2 Periode Kedua (755-912 M)
Pada periode ini, Spanyol berada di bawah pemerintahan
seorang yang bergelar amir(Panglima atau Gubernur) tetapi tidak tunduk kepada
pusat pemerintah. Spanyol menjadi bagian dari imperium Islam dalam masa
pemerintahan Walid bin Abdul Malik. Sejak itu Spanyol merupakan bagian dari
wilayah kekuasaan Islam. Bangsa Spanyol bahagia danmakmur di bawah pemerintahan
Muslim. Ia tetap menjadi bagian dari kekhalifahan Umayah hingga pecahnya
pemberontakan Abbasiyah. Abbasiyah berhasil menegakkan kekuasaannyadi berbagai
bagian imperium kecuali Spanyol. Di sana seorang putra Bani Umayah mendirikan
pemerintahan yang merdeka.
Pendiri dinasti Umayah yang merdeka ini ialah Abdurrahman
bin Abi Sufyan, cucu Khalifah Umayah ke 10, Hisyam. Dia adalah salah seorang di
antara sedikit Bani Umayah yang terlepas dari Pembalasan dendam yang keji dari
khalifah Abbasyiah yang pertama,Asaffah. Setelah singgah lima tahun di
Palestina, Mesir, dan Afrika, akahirnya dia sampai di Geuta. Disana dia diberi
perlindungan oleh seorang Berber, keluarga pamannya dari pihak ibu. Kemudian
mengutus pelayannya, Badar, untuk berunding dengan orang-orang Siria diSpanyol.
Orang-orang Siria merupakan pendukung utama bani Umayah, dan mereka siap menyambut
pemuda petualang dari dinasti kesayangannya itu. Karena itu Abdurrahman pergi ke
Spanyol dan memperoleh sambutan hangat pada tahun 755 M. Pribadi yang menarik
dariseorang Petualang muda ini serta nama besar keluarganya, membuat dia
memperoleh dukungan rakyat. Gubernur Abbasiyah yang lemah memeranginya di
Masarah. PertempuranMasarah itu merupakan pertempuran yang menentukan. Yusuf
gubernur Abbasiyah untuk Spanyol, dikalahkan karena Khalifah Manshur tidak
dapat mengirimkan bantuan padawaktunya. Abdurrahman menjadi penguasa Spanyol
dan menempatkan dirinya di SinggasanaSpanyol sebagai seorang amir yang merdeka
(756 M).maka di dalam masa enam tahun sejakkejatuhan pemerintahan Umayah, suatu
dinasti Umayah yang baru didirikan di Spanyol.[9]
Semenjak menjabat sebagai penguasa Spanyol, Abdur Rahman
menghadapi berbagai gerakan pemberontakan internal. Gangguan pihak luar yang
terbesar adalah serbuan pasukan papin, seorang raja prancis dan putranya
bernama Charlemagne. Namun pasukan penanggung jawab ini dapat dikalahkan oleh
kekuatan Abdur Rahman. Belum selesai menangani aksi pemberontakan ia keburu
meninggal dunia pada tahun 172 H/788 M., sebelum Amirat Umayah di Spanyol ini
berdiri tegak.[10]
1.Hisyam I (172-180 H/788-796 M)
Abdur Rahman di gantikan oleh putranya yang bernama
Hisyam I (172-180 H/788-796 M). Ia merupakan penguasa yang lemah lembut dan
administrator yang liberal. Ia menghadapi pemberontakan yang dilancarkan oleh
saudaranya sendiri di Toledo, yakniAbdullah dan Sualiman. Pemberontakan ini
dapat ditaklukan oleh Hisyam. Selanjutnya Hisyam mengarahkan perhatiannya ke
wilayah utara. Umat Kristen yang tidak henti-hentinya melancarkan gangguan
keamanan ditindasnya sekaligus berhasil mengalahkan kekuatan perancis. Kota
Norebonne ditaklukkannya, sementara suku-suku yang tinggal di Galicia mengajukan
perdamaian.
Hisyam merupakan penguasa yang adil, dan bermurah hati
khususnya terhadap rakyatnya yang lemah dan miskin. Ia senantiasa ingin
mengetahui keluhan si miskin iasenantiasa dengan keluar malam masuk
perkampungan di kordoba, dan dengan mengunjungi mereka yang sedang sakit. Lalu
meringankan beban mereka dengan membagikan sejumlahuang. Sekalipun tempramennya
lemah lembut, namun seringkali ia menunjukan sikap tegasterhadap para pesuruh
dan pemberontak yang mengancam stabilitas Negara.
2. Hakam I (796-822 M)
Hakam I menggantikan ayahnya, Hisyam I, menduduki tahta
Spanyol. Dia adalah orang yang tidak baik dan tidak mulia. Dia suka dilingkungi
kemegahan dan pertunjukan- pertunjukan. Pembawaanya suka senang-senang dan
menikmati kehidupan yang diperolehnya, dia sangat kecanduan dengan minum
anggur.
Tak lama setelah pelantikannya, hakam dihadapkan pada
pemberontakan yang hebat dari para pembelot yang dipimpin oleh seorang Faqih.
Orang-orang faqih itu sangat mempengaruhi para pembelot yang tinggal
dipinggiran kota Cordova sebelah selatan, yang ketika itu ibu kota Spanyol
Muslim. Karena kedermawanan kebijakan Hisyam yang disalahgunakan, kaum faqih
itu menjadi suatu kekuatan di negeri itu. Dia menghindari semua campur tangan
dalam urusan Negara” karena frustasi dalam harapannya memperolehkekuasaan, dan
merasa bangga akan kependetaan mereka, mereka menjadi penghasut dengan pidato-
pidato.” Oleh karena itu, kaum faqih berusaha membakar kefanatikan orang-orang Spanyol
Muslim. Pengaruh mereka di antara orang-orang itu tak terhingga. Sebagian besar
penduduk di seleruh jazirah itu adalah mualaf, yaitu orang-orang yang baru
masuk Islam.Mereka diangap rendah oleh orang-orang Arab yang berdarah murni.
Pemimpin kaum faqihitu, Yahya bin Yahya, berkomplot dengan sekelompok kaum
bangsawan untuk mengangkat seorang paman Hakam ke atas singgasana Kordofa. Akan
tetapi, komplotan itu tercium sehingga tokoh-tokoh faqih serta kaum bangsawan,
sekitar 72 orang junmlahnya, dibunuh,dan Yahya selamat melarikan diri.[11]
Hakam meninggal pada tahun 207 H/ 822 M, setelah berkuasa
selama 26 tahun, suatu periode yang paling banyak diwarnai pertempuran. Ibnu
Al-Athir, mencatatnya sebagai penguasa Andalusia pertama yang bijaksana
sekaligus ksatria. Satu kekurangannya adalah tidak bersikap ramah terhadap
fuqaha. Ia tidak menghendaki campur tangan fuqaha dalamurusan Negara. Inilah
sebab timbulnya gerakan fuqaha yang berusaha menggulingkan kekuasaan hakam.
Mererka muncul sebagai oposisi hakam dan berusaha menciptakan kegaduhan
sehingga melatari gerakan pemberontakan di Gordoha.[12]
3. Abdurrahman II (822-852 M)
Hakam digantikan
oleh anaknya, Abdurrahman, yang nama panggilannya Ausad. pergantiannya tidak
terlepas dari persaingan karena Abdullah, anak Abdurrahman I,melakukan usaha
untuk menduduki tahta. Namun hal ini gagal dan Abdullah harus tunduk. Pemerintahan
tidak terlepas dari kesulitan-kesulitan.“orang-orang Kristen dari Merida
bangkit memberontak dibawah pimpinan Mahmud bin Al Jabar, bekas pengumpul pajak
dan sulaiman bin Martin. Penyebab pemberontakan ini adalah pembebanan pajak
atas barang sehari-hari dan kekejaman para mentri serta para pengumpul pajak“.
Abdurrahman menumpasnya
dengan kekerasan. Bajingan-bajingan itu ditundukkan dan 7000 pemberontakdi
bunuh. Suatu pemberontakan yang baru pecah di Toledo. Dalam pemberontakan itu
paraneo/muslim dan orang-orang Yahudi mengambil bagian. Pemberontakan itu
dipimpin oleh seorang muallaf yang bernama Hasyim. Akan tetapi, Hasyim dapat
dikalahkan dan dibunuh dan para pemberontak itu dicerai-beraikan.
Menjelang akhir pemerintahan, golongan fanatic dari
penduduk Kristen di Kordova bangkit memberontak. Pemberontakan ini mengambil
sikap yang paling membahayakan.Mereka menghina orang-orang Islam dan
menjelek-jelekkan Nabi mereka. Tidak beralasan bagi orang-orang Kristen untuk
mengeluh terhadap pemerintahan Arab. Mereka memperoleh kebebasan beragama,
kehidupan social dan ekonomi serta di beri jabatan-jabatan yang penting dalam
pengelolaan Negara. Orang-orang Kristen itu sangat terpengaruh oleh kesejahteraan
dan bahasa Arab. Mereka juga mengadopsi perilaku dan adat istiadat Arab tanpa
memeluk agama Islam. Orang-orang Kristen yang terpengaruh ooleh Arab itu, yang disaebut
Mozarab, dibenci oleh saudara-saudaranya yang fanatic dengan mencela mereka sebagai
tidak beragama. Pasra pemimpin golongan masyarakat ini adalah seorang
pendeta,Enlogios dan sahabatnya, Alvaro. Mereka menggerakkan yang tidak puas
dan dengan cara itu meningkatkan kebencian golongan yang keras kepala.“Fitnahan
kepada Nabi Muhammad dan kepada Islam oleh
orang-orang Kristen mempunyai arti yang sangat penting di dalam sejarah Islam
di Spanyol. Hal itu menunjukkan sikap keras kepala orang-orang Kristen yang menolak
pemerintahan Muslim dan mengutuk setiap yang berbau Muslim”. Abdurrahman harus
mengambil tindakan yang efektif di dalam masalah itu, dan mengakibatkan banyak laki-laki
maupun perempuan yang suka rela mati sebagai syuhada.[13]
Abdurrahman mewarisi kejayaan dan kemakmuran yang
diciptakan oleh pendahulunya yaitu Hakam. Kerusuhan yang terjadi pada saat itu
antara lain ditimbulkan olehumat Kristen di daerah pendalaman yang dikepalai
pimpinan Suku Leon, dan juga terdapat serbuan bangsa Norman terhadap wilayah
pantai Spanyol. Kedua kekuatan asing ini dapat dikalahkan pada masa
pemerintahan II selama 30 tahun ini, perekonomian rakyat mengalami kemajuan dan
kemakmuran. Ia sangat mencintai seni, kepustakaan, dan berusaha membangun Kordoba
sebagai Baghdad II. Ia mendirikan sejumlah Istana, taman dan menghiasi Ibukota dengan
berbagai bangunan mesjid yang indah. Banyak Ilmuwan berkumpul di istananya yang
sebagian mereka berasal dari Baghdad.
4. Muhammad I (238-273 H / 853-886 M)
Muhammad
menggantikan kedudukan ayahnya yaitu Abdurrahman II. Pada masa ini masyarakat
Kristen Toledo dengan bantuan pimpinan suku Leon bangkit menentang Muhammad.
Pasukan Muhammad menumpas kekuatan pemberontak dalam pertempuran di Guadelet.
Di Kordoba timbul gerakan perusuh. Muhammad segera menempuh langkah-langkah
pengamanan ibukota ini dengan menumpas semua kekuatan pemberontak.Kekacauan di
pusat pemerintahan ini dimanfaatkan oleh bangsa Perancis dengan menciptakan
gangguan di wilayah utara, dan oleh Normandia yang melancarkan serbuan terhadap
wilayah pantai Spanyol.Kedua kekuatan asing ini dapat dikalahkan oleh pasukan
Muhammad I. Pada akhirmasa pemerintahan, muncul sejumlah pemberontakkan
diberbagai pennjuru. Seorang muslimSpanyol yang bernama Musa mengklaim sebagai
penguasa atas kota Aragon. Pemberontakan di wilayah barat dipimpin oleh Ibnu
Marwan. Pemberontakan terbesar terjadi di wilayah perbukitan antara kota Ronda
dan Malaga yang dipimpin oleh Umar ibnu Hafsun.
5. Munzir (273-275 H/886-888 M)
Munzir merupakan penguasa yang energik dan pemberani.
Seandainya ia berusia panjang, niscaya ia cukup mampu menegakkan kedamaian dan
ketertiban Negara. Munzir memimpin sendiri pasukan untuk menghadapi kekuatan
Umar ibn Hafsun. Ia keburu meninggal sebelum mengamankan Negara dari gangguan
para pemberontak.
6. Abdullah (275-300 H/888-912M)
Abdullah merupakan
saudara Munzir. Menurut ibn Al-Athir,“Pada masa ini timbulgerakan pemberontakan
dan kerusuhan di segenap penjuru wilayah Spanyol. Kondisi ini berlangsung sejak
awal masa pemerintahanm Abdullah hingga berakhir”. Ia tidak hanya mendapat
perlawanan dari masyarakat Spanyol pedalaman, tetapi kelompok Aristokratis arab
juga menentangnya. Pertengkaran yang sengit terjadi antar kelangan Arab,
kalangan Seville, kalngan Elvire. Pertengkaran ini sangat mengancam kekuasaaan
raja.Umar ibn Hafsun memanfaatkan kondisi pertengkaran ini dengan upaya memperluas
wilayah kekuasaan hingga mendekati batas Ibukota. Abdullah mengarahkan
pasukannya untuk menumpas gerakan pemberontakan dibawah pimpinan Obaydullah.
Pemberontakan yang terbesar selama ini,yakni pemberontakan Umar ibn Hafsun
berhasil dikalahkan oleh pasukan Obaydullah,sehingga pemberontakan kecil
lainnya segera tunduk kepadanya. Tahta kerajaan berhasil ditegakkannya. [14]
2.2.3 Periode ke-3(912-1013M)
Periode ini
berlansung mulai dari pemerintahan Aburrahman III yang bergelar“An- Nasir”
sampai munculnya “raja-raja kelompok” yang dikenal dengan sebutan Mulk
At-Thawa‟if. Pada periode ini, Spanyol diperintah oleh penguas adengan gelar
khalifah, pengguanaan gelar khalifah tersebut bermual dari berita yang sampai
pada Abdurrahman III, bahwa Al-Muktadir Khalifah Daulah Bani Abbas di Baghdad
meninggal dunia dibunuh oleh pengawalnya sendiri. Menurut penilaiannya, keadaan
ini menunjukkan bahwa suasana pemerintahan Abbasyiah sedang berada dalam
kemelut, ia berpendapat bahwa saat ini merupakan saat yang paling tepat untuk
memakai gelar khalifah yang telah hilang dari kekuasaan bani Umayyah selama 150
tahun lebih. Karena itulah, gelar ini dipakai mulai tahun 929 M.
khalifah-khalifah besar yang memerintah pada periode ini ada tiga orang
yaituAbdurrahman An-Nasir (912-961 M), Hakam II (961-976 M) dan Hisyam
II(976-1009 M).
Pada periode ini umat islam Spanyol mencapai puncak
kemajuan dan kejayaan, menyaingi kejayaan Daulah Abbasyiah di Baghdad.
Abdurrahman An-Nasir mendirikan universitas Kordoba. Perpustakaannya memiliki
koleksi ratusan ribu buku. Hakam II juga seorang korektor buku dan pendiri
perpustakaan. Pada masa ini, masyarakat dapat menikmati kesejahteraan dan
kemakmuran. Pembangunan kota berlangsung cepat. Awal dari kehancuran Khalifah
Bani Umayyah di Spanyol adalah ketika Hisyam naik tahta dalam usia 11 tahun.
Oleh karena itu, kekuasaan aktual berada diterangan para pejabat.Pada tahun 981
M, khalifah menunjuk ibn Abi Amir sebagai pemegang kekuasaan secara mutlak. Dia
seorang yang ambisius yang berhasil menancapkan kekuasaannya secara mutlak dan
melebarkan wilayah kekuasaan Islam dengan menyingkirkan rekan-rekan dan
saingan-saingannya. Atas keberhasilan-keberhasilannya, dia mendapat gelar
Al-Manshur Billah. Ia wafat pada tahun 1002 M dan digantikan oleh anaknya
Al-Muzaffar, yang masih dapat mempertahankan keunggulan kerajaan. Akan tetapi,
setelah wafat pada tahun 1008 M, dia digantikan oleh adiknya yang tidak
memiliki kualitas bagi jabatan itu. Dalam beberapa tahun saja, Negara yang
tadinya makmur dilanda kekacauan dan akhirnya kehancuran total.Pada tahun 1009
M khalifah mengundurkan diri. Beberapa orang yang dicoba untuk menduduki
jabatan itu tidak ada yang sanggup memperbaiki keadaan. Akhirnya, pada
tahun1013 M, Dewan Mentri yang memerintah Cordova menghapuskan jabatan
khalifah. Ketika itu, Spanyol sudah berpecah dalam banyak sekali negara kecil
yang berpusat di kota-kotatertentu.[15]
1. Abdurrahman III
2. Hakam II(961-976 M)
3. Hisyam II ( 972 M )
4. Hajib Al-Manshur
(976-1002 M)
5. Sulaiman.
Kejayaan Daulah Umayah berakhir ketika meninggalnya Hakam
pada tahun 366 H atau 976M.[16]
2.2.4 Periode keempat (1013-1086 M)
Pada periode ini, Spanyol terpecah menjadi lebih dari
tiga puluh negara kecil dibawah pemerintahan raja-raja golongan atau
Al-Mulukuth-Thawaif, yang berpusat di suatu kota seperti Seville, Cordova,
Toledo, dan sebagainya. Yang terbesar diantaranya adalahAbbadiyah di Seville.
Pada periode ini umat Islam Spanyol kembali memasuki masa pertikaian intern.
Ironisnya, kalau terjadi perang saudara, ada diantara pihak-pihak yang bertikai
itu yang meminta bantuan kepada raja-raja kristen. Melihat kelemahan dan kekacauan
yang menimpa keadaan politik Islam itu, untuk pertama kalinya,
orang-orangkristen pada periode ini mulai mengambil inisiatif penyerangan.
Meskipun kehidupan politiktidak stabil, namun kehidupan intelektual terus
berkembang pada periode ini. Istana-istana mendorong para sarjana dana
sastrawan untuk mendapatkan perlindungan dari satu istana ke istana lain.[17]
2.2.5 Periode Kelima (1086-1248 M)
Sekalipun pada masa ini kekuatan muslim Spanyol terpecah
menjadi sejumlah negara kecil, namun terdapat kekuatan yang dominan yakni
dinasti Murabithun (1086-1143 m). Dan diansti Murabithun pada mulanya merupakan
gerakan keagamaan di Afrika utara yang dipimpin oleh tokoh-tokoh agama (kiai)
yang tinggal di Ribath (sejenis surau) yang dipimpin oleh seorang guru yang
bernama Abdullah ibn Yasin. Gerakan Ribath ini berubah menjadi gerakan militer
yang melakukan gerakan expansi di bawah pimpinan ibn Tasyfin yang berpusat di
kota Marrakusy. Ia masuk ke Spanyol atas “undangan” penguasa-penguasa Islam di
sana yang telah memikul beban berat perjuangan mempertahankan negeri-negerinya
dari serangan-serangan orang-orang kristen. Ia dan tentaranya memasuki Spanyol
pada tahun 1086 M dan berhasil mengalahkan pasukan Castilia. Karena perpecahan
di kalangan raja-raja muslim, Yusuf melangkah lebih jauh untuk manguasai
Spanyol dan ia berhasil untuk itu. Akan tetapi, penguasa-penguasa sesudah ibn
Tasyfin adalah raja-raja yang lemah. Pada tahun 1143 M,kekuasaan diansti ini
berakhir, baik di Afrika utara maupun di Spanyol dan digantikan oleh dinasti
Muwahhidun.
Al-Muwahhidun didirikan oleh ibn Tumart, berasal dari
kawasan sus di Afrika Utara.Ibn Tumart menamakan gerakannya dengan
al-Muwahhidun karena gerakan ini bertujuanuntuk menegakkan tauhid (keesaan
Allah), menolak segala bentuk pemahaman anthropomorfisme (tajsim) yang dianut
oleh Murabitun. Karena itu, semangat perjuangan IbnTumart adalah menghancurkan
kekuatan Murabithun. Ditangan Abdul Mun‟im, seorang panglima militer Ibn Tumart
dan sekaligus pengganti kedudukannya, Muwahhidun berhasil memasuki Spanyol.
Antara tahun 1114-1154 M., kota-kota muslim di Spanyol. jatuh ketangannya;
kordoba, Almeria, dan Granada. Abdul Mun‟im digantikan oleh saudaranya yang
bernama Yaqub, dan kemudian tampilah Yaqub sebagai penerusnya. Dalam beberapa generasi
ini Muwahhidun mengalami masa-masa kemajuan. Setelah kematian Yaqub, Muwahhidun
memasuki masa-masa kemundurannya.bersama dengan kemunduran Muwahhidun ini,
Pasukan salib yang telah dikalahkan oleh salahuddin di palestina kembali ke
eropa dan mulai menggalang kekuasaan baru di bawah pimpinan Alfanso IX.
Kekuasaan keristen ini mengulangi serangannya ke Andalusia. Kali ini mereka
berhasil mengalahkan kekuatan muslim Muwahhidun. Setelah beberapa kali mengami
kekalahan dan terus terdesak,akhirnya penguasa Muwahhidun meninggalkan Spanyol
dan kembali ke Afrika Utara(Marokko). Sepeninggalan Muwahhidun ini, di Spanyol
timbul kembali sejumlah kerajaankecil. Di antara mereka yang terbesar adalah
kekuatan Muhammad ibn Yusuf ibn Nash yanglebih terkenal sebagai " ibn
Ahmad". Ia berhasil menegakkan sebuah kerajaan selama kuranglebih 2
abad.[18]
2.2.6 Periode keenam (1248-1492 M)
Pada periode ini, islam hanya berkuasa di daerah Granada,
dibawah dinasti bani Ahmar (1232-1492 M). peradaban kembali mengalami kemajuan
seperti di zamanAbdurrahman an- Nasir. Akan tetapi, secara politik, dinasti ini
hanya berkuasa di wilayahyang terkecil. Kekuasaan islam yang merupakan
pertahanan terakhir di Spanyol ini berakhir karena perselisihan orang-orang
istana dalam memperebutkan kekuasaan. Abu Abdullah Muhammad merasa tidak senang
kepada ayahnya karena menunjuk anaknya yang lain sebagai pengganti menjadi
raja. Dia memberontak dan berusaha memberantas kekuasaan.Dalam pemberontakan itu,
ayahnya terbunuh kemudian digantikan oleh Muhammad ibn Sa'ad. Abu Abdullah
kemudian meminta bantuan kepada Ferdinand an Isabella untuk menjatuhkannya. Dua
penguasa Kristen ini dapat mengalahkan penguasa yang syah dan AbuAbdullah naik
tahta.
Tentu sasja, Ferdinan dan Isabella yang mempersatukan dua
kerajaan besar Kristen melalui perkawinan itu tidak cukup merasa puas. Keduanya
ingin merebut kekuasaan terakhir umat islam di Spanyol. Abu Abdullah tidak
kuasa menahan serangan-serangan orang Kristen tersebut dan pada akhirnya
mengaku kalah. Ia menyerahkan kekuasaan kepada Ferdinan dan Isabela. Dan
keudian dia hijrah ke Afrika Utara. Dengan demikian berakhirlah kekuasaanIslam
di Spanyol pada tahun 1492 M. umat islam setelah itu dihadapjkan pada 2
pilihan,masuk Krusten atau meniggalkan Spanyol. Pada tahun 1609 M, boleh
dikatakan tidak ada lagi umat islam di daerah ini.[19]
2.3 KEMAJUAN PERADABAN
1. Filsafat
Islam di Spanyol telah mencatat satu lembaran budaya yang
sangat brillian dalam bentangan sejarah Islam. Ia berperan sebagai jembatan
penyeberangan yang dilalui ilmu pengetahuan Yunani Arab ke Eropa pada abad
ke-12. Minat terhadap filsafat dan ilmu pengetahuan mulai menjatuhkannya. Dua
penguasa Kristen ini dapat mengalahkan penguasa yang syah dan Abu Abdullah naik
tahta.
Tentu sasja, Ferdinan dan Isabella yang mempersatukan dua
kerajaan besar Kristen melalui perkawinan itu tidak cukup merasa puas. Keduanya
ingin merebut kekuasaan terakhir umat islam di Spanyol. Abu Abdullah tidak
kuasa menahan serangan-serangan orang Kristen tersebut dan pada akhirnya
mengaku kalah. Ia menyerahkan kekuasaan kepada Ferdinan dan Isabela. Dan kemudian
dia hijrah ke Afrika Utara. Dengan demikian berakhirlah kekuasaan Islam di
Spanyol pada tahun 1492 M. umat islam setelah itu dihadapkan pada 2
pilihan,masuk Kristen atau meniggalkan Spanyol. Pada tahun 1609 M, boleh
dikatakan tidak adalagi umat islam di daerah ini.[19]
2.3 KEMAJUAN PERADABAN
1. Filsafat
Islam di Spanyol
telah mencatat satu lembaran budaya yang sangat brillian dalam bentangan
sejarah Islam. Ia berperan sebagai jembatan penyeberangan yang dilalui ilmu
pengetahuan Yunani Arab ke Eropa pada abad ke-12. Minat terhadap filsafat dan
ilmu pengetahuan mulai dikembangkan pada abad ke-9 M, selama pemerintahan
penguasa baniUmayyah yang ke-5, Muhammad bin Abdurrahman (832-886 M).
Atas inisiatif Al-Hakam(961-976 M), karya-karya ilmiah
dan filosofis di impor dariTimur dalam jumlah besar, sehingga, Cordova dengan
perpustakaan dan universitas-universitasnya mampu mernyaingi Baghdad sebagai
pusat utama ilmu pengetahuan didunia Islam. Apa yang dilakukan oleh para
pemimpin dinasti bani Umayyah di Spanyol ini merupakan persiapan untuk
melahirkan filosof-filosof besar pada masa sesudahnya.
Tokoh utama pertama dalam sejarah filsafat Arab-Spanyol
adalah Abu Bakr Muhmmad ibn Al-Sayyigh yang lebih dikenal dengan ibn Bajjah.
Dilahirkan di Saragossa ia pindah ke Sevila dan Granada. Meninggal karena
keracunan di Fez pada tahun 1138 M dalamusia yang masih muda sepertyi Al-Farabi
dan Ibn Sina di Timur, masalah yang dikemukakannya bersifat etis dan
eskatologis. Magnum opusnya adalah Tadbir Al-Mutawahhid. Serta yang terkenal
lainnya ialah Abu Bakr Ibn Thufa'il, penduduk asli Wadhi'Asy, sebuah dusun
kecil disebelah timur Granada dan wafat pada usia lanjut tahun 1185 M. Ia banyak
menulis masalah kedokteran, astronomi dan filsafat. Karya filsafatnya yang
sangatterkenal adalah Hay Ibn Yaqzhan.
Bagian akhir abad ke-12 M menjadi saksi munculnya seorang
pengikut Aristoteles yang terbesar di gelanggang filsafat dalam Islam, yaitu
Ibn Rasyd, dari Cordova. Ia lahir tahun 1126 M dan meninggal tahun 1198 M.
cirri khasnya adalah kecermatan dalam menafsirkan naskah-naskah Aristoteles dan
kehati-hatian dalam menggeluti masalah-masalah menahun tentang keserasian filsafat
dan agama.dia juga ahli Fiqh dengan karyanya BidayatulMujtahid.
2. Sains
Ilmu-ilmu kedokteran, musik, matematika, astronomi, kimia
dan lain-lain juga berkembang dengan baik. Abbas Ibn Farnash termasyhur dalam
ilmu kimia dan astronomi. ialah orang pertama yang menemukan perbuatan kaca
dari batu. Ibrahim IbnuYahya Al Naqqash terkenas dalam Ilmu Astronomi. Ia dapat
menentikan waktu terjadinya gerhana matahari dan menentukan berapa lamanya. Ia
juga berhasil membuat teropong modern yang dapat menenetukan jarak antara tata
surya dan bintang-bintang. Ahmad Ibnu Ibasdari cordova adalah ahli dalam bidang
obat-obatan. Umm Al-Hasan binti Al Abi Jafar dan saudara perempuan Al-Hafiz
adalah dua orang ahli kedoktoran dari kalangan wanita.
Dalam bidang sejarah dan geografi, wilayah Islam bagian
barat melahirkan banyak pemikir terkenal. Ibnu jubair dari falencia ( 1145-1228
M) menulis tentang negeri-negeri muslim Medinterania dan Sicilia dan Ibnu
batutah dari tangier (1304-1377 M) mencapai samudra pasai dan cina. Ibnu
Al-Khatib (1317-1374 M) menyusun riwayat Granada,sedangkan ibnu khaldun dari
Thunis perumus filsafat sejarah. Semua sejarawan bertempat tinggal sdi Spanyol,
kemudian pindah ke Afrika. Itulah sebagian besar-besar nama besar dalam bidang
sains.
3. Fiqih
Dalam bidang fiqih Spanyol Islam dikenal sebagai penganut
mahzab Maliki. Memperkenalkan mahzab ini adalah ziat ibnu abdul arrahman.
Perkembangan selanjutnya ditentukan oleh ibnu Yahya yang menjadi Qodi pada masa
Hisyam ibnu ala rahman. Ahli fiqih lainnya diantaranya adalah abu baker ibnu al
qutiyah, munzir ibnu said al baluti dan ibnu hazm yang terkenal.
4. Musik dan Kesenian
Dalam bidang musik
dan bidang seni suara Spanyol Islam mencapai kecermelangan dengan tokohnya al
hasan ibnu Hafi yang dijuluki zariyab. Setiap kali diselenggarakan pertemuan dan perjamuan zariyab selalu tampil
menunjukan kebolehannya. Ia juga terkenak sebagai pengubah lagu. Ilmu yang
dimilikinya itu diturunkan kepada anak-anaknya. Baik priamaupun wanita, dan
juga kepada budak-budak, sehingga kemashurannya tersebar luas.
5. Bahasa dan Sastra
Bahasa Arab telah menjadi bahasa administrasi dalam
pemerintahan Islam di Spanyol. Hal itu dapat diterima oleh orang-orang Islam
dan non Islam. Bahkan, penduduk asli Spanyol menduakan bahasa asli mereka.
Mereka juga banyak yang ahli dalam bahasa arab baik keterampilan membaca maupun
tata bahasa mereka itu antara lain : Ibnu Sayyidi, Ibnu Malik, Pengarang
Alfiyah, Ibnu Khuruf, Ibnu al Hajj, Abu Ali Al Isybilli, Abu Al Hasan, IbnuUsfur,
dan Abu Hayyan al Gharnathi. Seiring dengan kemajuan bahasa itu karya-karya
sastra banyak bermunculan seperti al'Iqd Al Farid karya Ibnu Abdul Rabbih, Al
Dzakhirah fi mahasin ahl al-jazirah oleh IbnuBassam, kitab ala Qalaid buah
karya Al Fath Ibnu Khaqam dan banyak lagi yang lain.
Cordova
Cordova adalah ibukota Spanyol sebelum Islam, dan
kemudian diambil alih oleh Bani Umayah. Oleh penguasa muslim, kota ini dibangun
dan diperindah. Jembatan besar dibangun diatas sungai yang mengalir di tengah
kota. Taman-taman kota dibangun untuk menghiasi ibukota Spanyol Islam.
Pohon-pohon dan bunga di impor dari timur. Di seputar ibukota berdiri
istana-istana yang megah yang semakin mempercantik pemandangan, setiap Istana dan
taman diberi nama tersendiri dan dipuncaknya terpancang Istana damsik.
Diantara kembanggaan kota cordova lainya adalah mesjid
cordova. Menurut ibnu aldhalai', terdapat 491 mesjid disana, di samping itu,
cirri khusus kota-kota Islam adalah tempat tempat pengundian. Di cordova saja
terdapat sekitar 900 pemandian di sekitarnya berdiri perkampungan-perkampungan
yang indah. Karena air sungai tak dapat diminum, penguasa muslim mendirikan
saluran air dari pergunungan yang panjangnya 80 km.
Granada
Granada adalah tempat pertahanan terakhir umat Islam di
Spanyol. Diosana berkumpul sisa-sisa kekuatan arab dan pemikir Islam. Posisi
cordova diambil alih olehGranada di masa-masa akhir kekuasaan Islam di Spanyol.
Arsitektur bangunannya terkenal diseluruh Eropa Istana al hamra yan gindah dan
megah adalah pusat dan puncak ketinggian arsitektur Spanyol Islam. Istana itu
dikelilingi taman-taman yang tidak kalah indahnya.
Kisah tentang kemajuan pembangunan fisik ini masih bias
di perpanjang dengan kota dan istana al-Zahra, istana al-Gazar, menara Girilda
dan lain-lain.
2.4 SEBAB RUNTUHNYA KERAJAAN ISLAM
DI SPANYOL
1. Konflik Islam dengan Kristen
Para penguasa muslim tidak melakukan islamisasi secara
sempurna. Mereka sudah merasa puas dengan hanya menagih upeti dari
kerajaan-kerajaan Kristen taklukannya dan membiarkan mereka mempertahankan
hukum dan adat mereka termasuk posisi hierarkhi tradisional asal tidak ada
perlawanan bersenjata. Namun demikian, kehadiran Arab Islam telah memperkuat
rasa kebangsaan orang-orang Spanyol Kristen. Hal itu menyebabkan kehidupan
Negara Islam di Spanyol tidak pernah berhenti dari pertentangan antara Islam
dan Kristen. Pada abad ke-11 M umat Kristen memperoleh kemajuan pesat,
sementara umat Islam sedang mengalami kemunduran
.2. Kesulitan Ekonomi
Di paruh kedua masa kedua Islam di Spanyol, para penguasa
membangun kota dan mengembangkan ilmu pengetahuan dengan sangat
"serius", sehingga lalai membina perekonomian. Akibatnya timbul
kesulitan ekonomi yang amat memberatkan dan mempengaruhi kondisi politik dan
militer.
3. Tidak jelasnya Sistem Peralihan Kekuasaan
Hal ini menyebabkan perebutan kekuasaan diantara
ahliwaris. Bahkan, karena inilahkekuasaan bani Umayyah runtuh dan Muluk
At-Thawa'if muncul ke Granada yang merupakan pusat kekuasaan Islam terakhir di
Spanyol jatuh ketangan Ferdinand dan Isabela, diantaranya juga disebabkan
permasalahan ini.
4. Keterpencilan
Spanyol Islam bagaikan terpencil dari dunia Islam yang
lain. Ia selalu berjuangsendiri, tanpa mendapat bantuan kecuali dari Afrika
Utara. Dengan demikian tidak ada kekuatan alternative yang mampu membendung
kebangkitan Kristen disana.[20]
BAB III
KESIMPULAN
Spanyol ditaklukan oleh Thariq bin Ziyad beserta 7000 pasukannya. Menurut
suaturiwayat dia pernah membakar kapal-kapalnya untuk melenyapkan harapan
anggota-anggota pasukannya untuk melarikan diri, dan setelah itu dia
berpidato:"Saudara-saudara sekalian,kemanakah saudara-saudara hendak
melarikan diri? Lautan dibelakang kamu dan musuhdihadapan kamu. Demi Allah
teruslah tabah dan sabar.
Dan ada pula satu riwayat yang menyangkal bahwa Thariq telah membakar
kapal-kapalnya. Menurut riwayat itu hanya pidatonya saja yang benar terjadi,
penaklukan ini terjadi pada masa khalifah Walid bin Abdul Malik.Faktor-faktor
pendukung penaklukan Spanyol: Ketidak toleranan dari para penguasa Got terhadap
agama selain KristenKeadaan social, politik dan ekonomi yang menyedihkan Kejahatan-kejahatan
yang telah lama berkecamuk .Terpecahnya negri itu menjadi Negara-negara kecil
ketika bangsa itun diserbu oleh bangsaTeutonik. Perkembangan Islam di Spanyol
a.
Periode Pertama (711-755 M)
Periode ini di pimpin oleh para wali
yang berpusat di Damaskus.Belum tercapainya stabilitas politik. Gangguan dari
dalam kebanyakan terjadi dari kalangan para penguasa yang diakibatkan oleh
perbedaan etnis dan golongan yang menimbulkan sering terjadinya perang
saudara.Pergantian wali dan persaingan terus menerus. Gangguan dari yang luar
yang datang dari sisa-sisa musuh Islam yang bertempat tinggal didaerah
pegunungan. Belum terjadinya pembangunan di bidang kebudayaan dan peradaban
karena terlalu banyak konflik dari dalam.
DAFTAR PUSTAKA
Badri yabtim, Sejarah Peradaban Islam,( PT: Gravindo Persada, 2003)
Siti Maryam, dkk, Sejarah Peradaban Islam Dari Masa Klasik Hingga Modern,
(Yogyakarta: Lesfi, 2004)
Jaih Mubarok, Sejarah Peradaban Islam, (Bandung : Pustaka Bani Quraisy,
2004)
Jurji Zaidan, Tarikh al-Tamaddun al-Islami, juz III, (Kairo: Dara l-Hilal,
tt)
Musyrifah Sunanto, Sejarah Islam Klasik, (Jakarta: Penada Media, 2003)
Ahmad Salabi, Mausu’ah al Tarikh wa al Hadlarah al Islamiyah, (Kairo: Al-Maktabah
al Misriyah, 1982)
Lutfi abd al-Badi, al-Islam fi Isbaniya, (Kairo: Maktabah al-Nahdhah
al-Mishriyyah, 1969)
Mustafa As-Siba’i, Peradaban Islam Dulu, Kini dan
Esok.(Jakarta: Gema Insani Press, 1993)
Mehdi Nakosteen, Kontribusi Islam atas Dunia Intelektual
Barat, (Surabaya: Risalah Gusti, 1996)
Mustafa as Siba’i, Kebnagkitan Kebudayaan Islam, terj.
Nabhan Husein (Jakarta : Media Dakwah, 1987)
Ahmad Al-Usayri, Sejarah Islam, (Jakarta:
Akbar, 2004)
S.I. Poeradisastra, Sumbangan Islam kepada Ilmu dan
Peradaban Modern, (Jakarta: P3M, 1986)
Zainal Abidin Ahmad, Riwayat Hidup Ibn Rusyd, (Jakarta: Bulan Bintan: 1975)
K. Bertens, Ringkasan Sejarah Filsafat, (Yogyakarta: Kanisius, 1986)